Eko Hadi Prasetiyono

April 25, 2009

BERGURU PADA ALAM

Filed under: Uncategorized — ekohadip @ 12:10 +07:00

Pelaksanaan Ujian  Nasional telah  berakhir kemarin, kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan masih harus dan harus terus dilakukan, baik secara pribadi maupun kelompok. formal maupun informal. Bagi mereka yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, jelas mereka harus mempersiapkan diri untuk memasuki perguruan tinggi mana yang mereka inginkan. Bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan secara formal mereka bisa mendapatkan secara informal. Bagi yang kreatif bisa menyimak alam sebagai wahana untuk belajar.

tretes-3-b Berikut ini adalah apa yang pernah disampaikan oleh mindset  motivator handal (Krishnamurti) yang mau berbagi dengan senang hati demi lebih baiknya negeri ini.

1. Berguru pada Pohon Bambu
Kenapa pohon bambu? Ya pohon bambu terus membangun fondasi dimana dia berdiri agar        tetap kokoh…
Terus membangun ruas demi ruas kehidupan yang ulet hingga menjulang sangat tinggi… Ia mengikuti mengikuti ke mana pun terpaan angin, tanpa melawan, namun tetap kembali ke tempat semula.
Pohon bambu mengajarkan pada kita tentang Kesabaran untuk membangun, perlu waktu            untuk Kekokohan, Berprinsip namun tetap Lembut… Bisa mengikuti perubahan jaman namun tidak meninggalkan atau tidak melupakan asal usulnya.

2. Berguru pada Pelangi
Pelangi akan bersinar indah setelah air hujan turun…
Demikian pun sukses akan bersinar indah setelah air mata kegagalan turun…

Kegagalanlah  yang membuat seseorang bisa sukses menjadi bermakna dan berhikmana, karena ia mengambil pelajaran dari kegagalannya, dia tidak putus asa.

3. Berguru pada Bunga Teratai
Air bersih bukanlah pilihan hidup bunga teratai.
Alam mengatur sedemikian rupa agar warna teratai terlihat.
Itulah dia, teratai. Tetap memancarkan sinar lembut indah.
Walau tumbuh di dalam air yang berlumpur sekalipun.

4. Berguru pada Laba-Laba
Usaha yang terus-menerus serta kesabaranlah yang membuat laba-laba terus bertahan              hidup sampai ajal memanggilnya. Ia berupaya untuk mendapatkan makanan/rizki semampu dia. Dia melakukannya dengan menjaring mangsa. Dia juga menyimpan / menabung sisa-sisa makanannya. Dia akan  makan tabungannya ketika dia tidak mendapatkan mangsa.

5. Berguru pada Daun Talas
Talas, engkau mampu menampung air, namun engkau tidak menyerap air. Air yang datang kepadamu. Tidak ada niat kau miliki sendiri. Melainkan kau kembalikan ke bumi. Tidak mengambil yang tidak kau butuhkan. Hanya menyerap sesuai kebutuhan.
Intinya tidak serakah dalam mendapati kenikmatan, mau berbagi.

6. Berguru pada Padi
Saat muda terus menjulang tinggi. Setinggi harapan yang bisa digapai. Mengisi dan terus mengisi si kantong padi.Terus terisi dan terus merunduk. Makin berisi, makin menunduk.
Pelajaran yang bisa kita petik adalah. Kita harus terus belajar dan belajar. Namun ketika ilmu sudah didapatkan, tidak akan menunjukkan kesombongan. Tetap tunduk dan tawadu’.

7. Berguru pada Semut
Kerjasamamu sudah terkenal dari dunia ada. Ketekunanmu selalu menjadi bincangan.
Kekuatanmu mengangkat lebih dari tubuhmu, mengagumkan!. Kekompakan kelompokmu, jadi ulasan para motivator. Kehebatanmu bahkan dibuat film animasi. Namun, yang kukagumi adalah…
Walaupun manusia mengagumimu. Engkau tetap sederhana dan terus berkarya.
Tak peduli omongan orang akan kehebatanmu. Berkarya sesuai rancangan indah sang Pencipta.

8. Berguru pada Pohon Kelapa
Daun mudamu dirajut bungkus ketupat. Janur mudamu diumbai tanda bahagia. Batang daun      dikumpul satu menjadi sapu. Sapu lidi disebutnya. Menyapu fungsinya. Pelepahpun                  diduduk, diseret gembira anak-anak. Terseret luka untuk mengajarkan kerja sama.
Sabut kelapa lembut pembersih piring dan gelas. Arang batok kelapa membuat senyum tukang sate Madura. Air kelapa hijau menjadi obat pembuang racun tubuh. Air kelapa muda menjadi sahabat segar sang dahaga. Santan kelapa tua menjadi sahabat semua dapur.
Muda berguna, tuapun tetap berguna. Ah, luar biasa!
Saat pohonmu kecil, indah dilihat. Saat pohonmu besar, kuat menjaga pantai.
Saat daunmu lebat, rindang berteduh. Dari atas sampai bawah, engkau berguna.
Dari muda sampai tua, engkaupun berguna. Ah, memang pengabdian adalah misi muliamu.

10. Berguru pada Burung Pipit.
Makan hanya satu demi satu butiran. Makan hanya untuk berkarya. Dengan jeli menilik dahan-dahan kering. Dengan tekun, diangkut ke tempat aman.
Disusun potong demi potong. Membentuk tempat aman untuk pelanjut.
Nyaman dan hangat untuk hidup si pelanjut.
Sampai saatnya si pelanjut hadir bercuit.
Karya kehidupanpun terus berlanjut.

11. Berkaca di depan diri.

Lalu, aku, sobatku, anak-anakku dan semuanya!
Apa yang kau takutkan?
Gapailah mimpimu! Kejarlah citamu!
Disekitarmu ada SEMUA GURUMU!
Mereka tidak membisu. Mereka selalu menuntunmu.
Dengan  senyum yang penuh arti.
Dan, hanya hati jernih yang bisa mengerti.
Jernihkan hatimu, rahasia alampun terbuka.

4 Komentar »

  1. Alam merupakan sumber inspirasi dan kekuatan yang terpendam. Kita akan mendapatkan kekuatan dari alam itu sendiri jika kita mampu memahami secercah cahaya yang ada dibalik alam itu sendiri.

    Komentar oleh pradina — April 26, 2009 @ 3:34 +07:00 | Balas

  2. menarik sekali pak…
    ^_^
    banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari alam…

    Komentar oleh yogi — April 26, 2009 @ 11:44 +07:00 | Balas

    • @ Yagi & Pradina: Oleh arena itu, kita harus memperhatikan alam, sehingga kita bisa belajar kebaikan dari alam. Salam sukses ya.

      Komentar oleh ekohadip — April 27, 2009 @ 8:59 +07:00 | Balas

  3. ijin forward ke blog sy Bang. tq b4!

    Komentar oleh nostu — Juli 4, 2011 @ 2:34 +07:00 | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.